[NEW] PERINGATI HARI ANAK INTERNASIONAL, SELURUH WARGA SMAN SUMSEL MAIN DI LUAR KELAS
- Category: NEWS
- Published on Monday, 18 November 2019 08:46
- Written by Marketing, Events & External Relations
- Hits: 2278
Palembang, 7 November 2019—SMAN Sumsel turut memperingati hari anak internasional yang jatuh tepat pada 7 November 2019. Peringatan hari anak internasional di SMAN Sumsel turut diramaikan oleh seluruh warga sekolah dengan mengadakan berbagai kegiatan dan lomba permainan tradisional yang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kedekatan emosional antara satu sama lain.
Selain untuk memperingati hari anak internasional, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengapresiasi anak didik atas semangat dan kerja keras dalam mengembangkan potensi diri. Selain itu, agenda peringatan hari anak internasional kali ini juga diisi dengan deklarasi sekolah ramah anak dan pelantikan tim sekolah ramah anak.
Peringatan hari anak internasional dibuka dengan apel pagi dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, wali kelas mengajak siswa didiknya untuk membaca buku di area luar kelas dan taman SMAN Sumsel selama 30 menit. Kegiatan membaca buku ini dilakukan guna meningkatkan rasa gemar membaca dan berliterasi dalam diri siswa.
Sebelum melakukan permainan tradisional, seluruh warga SMAN Sumsel mengikuti senam GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Kegiatan senam dipimpin langsung oleh Ibu Agik Agdila yang merupakan guru olahraga SMAN Sumsel. Senam GERMAS juga merupakan gerakan dari Kemenkes RI untuk mengkampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat Indonesia. Setelah semangat seluruh siswa dibakar melalui senam GERMAS, sekolah menanamkan perilaku tanggap dalam evakuasi bencana melalui simulasi dalam lagu dan gerak. Simulasi evakuasi bencana ini dipimpin oleh Bapak Herman Saputra.
Salah satu agenda yang paling dinanti, yaitu permainan tradisional yang dikoordinasikan oleh Ibu Eibi Pramitha selaku pembina OSIS dan MPK dan difasilitatori oleh tim OSIS. Sederet permainan tradisional seperti Cak Ingkling, Kelereng, Enggrang, Bentengan, Bekel, Congklak, dan Ular Naga sudah disiapkan oleh Ibu Eibi dan tim. Setiap siswa, guru, dan staf SMAN Sumsel wajib mengikuti semua permainan yang ada. Kegiatan permainan tradisional dipenuhi tawa, canda, semangat berkompetisi, dan kehangatan. Para guru dan staf SMAN Sumsel juga melakukan kilas balik dan mengenang masa kecil mereka saat masih kerap melakukan berbagai permainan tradisional tersebut.
Diakhir kegiatan, SMAN Sumsel melakukan Deklarasi untuk berkomitmen menciptakan Sekolah Ramah Anak. SMAN Sumsel sangat serius dalam menciptakan sekolah yang aman dan ramah bagi seluruh civitas akademika, khususnya bagi peserta didik. Pada waktu yang bersamaan, sekolah melakukan pelantikan Tim Sekolah Ramah Anak yang ditugaskan untuk mendesain dan menjalankan program sekolah ramah anak.