SISWA SMAN SUMSEL "APRIO ADAM" RAIH MEDALI EMAS BIDANG FOTOGRAFI DI FELSI 2021
- Category: NEWS
- Published on Tuesday, 19 October 2021 11:12
- Written by Armansyah
- Hits: 7046
Awal Oktober 2021 ini disambut dengan penuh suka cita oleh warga SMAN Sumatera Selatan, karena salah satu anak didik bernama Aprio Adam Triansyah berhasil meraih medali emas Festival Literasi Siswa Indonesia (FELSI) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (puspresnas) pada September – Oktober 2021.
Aprio Adam Triansyah atau yang akrab dipanggil Adam lahir di Palembang pada tanggal 09 April 2005. Ia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Hermansyah, bekerja sebagai buruh dan Ibunya – Isrowati, merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. Adam menyukai kegiatan yang melibatkan penggunaan teknologi dan multimedia, seperti editing, fotografi, dan juga videografi.
“Saya memilih bidang fotografi di perlombaan FeLSI 2021, karena dari ketiga bidang perlombaan yang ada, fotografi adalah hal yang paling cocok bagi saya. Selain itu, saya juga ingin menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan saya dalam fotografi dengan mengikuti FeLSI 2021.” tukasnya. Ia menambahkan, “Motivasi saya mengikuti FeLSI adalah untuk menantang diri saya sendiri, sejauh mana saya dapat melangkah ketika mengikuti kompetisi tingkat Nasional serta untuk menambah relasi dan pengalaman saya untuk kehidupan yang akan datang.”
Adam menceritakan bagaimana awal mula ia mengikuti kompetisi fotografi tersebut dari mencari ide, mengumpulkan referensi dari berbagai sumber, mengaitkan program pengabdian masyarakat disekolah dengan tema lomba, yaitu Literasi. Hingga keesokan harinya, ia mengumpulkan anak-anak kecil di sekitar rumahnya untuk dijadikan model foto. Ia menghabiskan waktu dua hari pada proses pengambilan gambar. Setelah selesai, ia lanjutkan pada proses pewarnaan atau yang biasa disebut color grading. Setelah itu, ia mengirimkan foto-foto yang sudah ia ambil kepada guru pembimbangnya, Bapak Ramadansyah, S.Pd. atau yang lebih akrab disapa Pak Rama. Dari Pak Rama, ia memperoleh saran mengenai foto mana yang harus digunakan untuk perlombaan. Terakhir, proses pembuatan narasi dan juga deskripsi foto. Bagian ini yang agak sulit untuk ia lakukan karena ia merasa agak kurang baik dalam hal kemampuan bahasa tertulis. Tapi, berkat bimbingan dan saran dari Pak Rama dan juga teman-temannya yang lain, ia berhasil membuat narasi dan deskripsi fotonya.
“Saya hanya menggunakan kamera handphone pada perlombaan ini,” ujarnya. Untuk pewarnaannya, saya hanya menggunakan aplikasi lightroom di handphone saya.”
Ia mengetahui kompetisi FeLSI ini dari teman, dan tanggal pendaftarannya hampir ditutup saat itu. Beruntungnya, waktu pendaftarannya di perpanjang, sehingga ia memutuskan untuk mengikuti lomba FeLSI ini. Di awal babak penyisihan ia tidak terlalu berharap lebih untuk masuk menjadi finalis, karena ketika ia melihat karya para peserta lainnya, semuanya keren dan sangat bagus. Tapi, Alhamdulillah sudah rezeki saya, saya berhasil masuk TOP 25 finalis bidang fotografi.” Kemudian, ia dan peserta lainnya memiliki waktu dua minggu untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan pada foto-foto mereka yang sebelumnya sudah di review oleh juri pada acara coaching clinic.
Empat hari sebelum pengumuman, para peserta harus mengikuti upacara pembukaan. Lalu esoknya, ada sesi wawancara, yang tentu membuatnya sangat cemas. “Alhamdulillah saya berhasil melalui itu, dan pada Jum’at pagi sampai siang sebelum penutupan, para peserta mengikuti workshop yang telah dijadwalkan oleh para panitia.” Selanjutnya diakhiri dengan pengumuman sekaligus penutupan. “Puji syukur kehadirat Allah SWT, saya meraih medali emas,” lanjutnya. “Ini benar-benar seperti mimpi yang menjadi nyata. Saya sangat berterima kasih kepada orang tua, guru, teman-teman, keluarga, serta semua orang yang terlibat dalam kompetisi FeLSI ini bersama saya,”tukasnya.
Pak Rama, selaku pembimbing, menyampaikan rasa syukur dan bangga karena kita Aprio Adam berhasil mendapatkan medali emas untuk Provinsi Sumsel. Keberhasilan tersebut merupakah hasil kerja keras Adam yang menghasilkan karya yang luar biasa walau hanya menggunakan kamera ponsel. Dari awal pembuatan Adam sangat antusias dan mau mendengarkan masukan dari pembimbing dan juri ketika menuju sesi final. Semoga ini memberikan semangat bagi Adam untuk terus mengembangkan bakatnya di bidang fotografi. Dan semoga kemenangan ini dapat memacu peserta didik lain untuk meraih prestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala SMAN Sumatera Selatan, Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si. mengucapkan syukur dan bangga dengan kemenangan yang diraih Aprio Adam dalam kompetisi FELSI 2021. “Adam harus terus belajar mengembangkan kemampuannya.” Beliau berharap kemenangan ini menjadi motivasi untuk semua. “Semoga prestasinya tidak hanya di tingkat nasional tapi juga di tingkat dunia.” Ini merupakan salah satu bukti bahwa SMAN Sumsel tidak hanya unggul disisi akademis, namun juga dibidang ektrakurikuler lainnya.” tambahnya. Beliau berpesan agar para siswa terus mencari keunikan mereka masing-masing yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. “Namun kita harus tetap rendah hati dan membantu orang yang ingin belajar mengembangkan diri,” tutupnya.
***
Tentang SMAN Sumatera Selatan
SMAN Sumatera Selatan didirikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan untuk menyediakan akses pendidikan yang berkualitas dan berstandar internasional bagi P/i berprestasi di Sumatera Selatan yang berasal dari kalangan keluarga pra-sejahtera. SMAN Sumatera Selatan memiliki komitmen untuk mencetak calon-calon pemimpin masa depan yang kompeten, berkarakter dan berwawasan luas melalui pendidikan yang berkualitas agar mampu menghadapi tantangan global.
SMAN Sumatera Selatan menerapkan pendidikan holistik abad 21 (21st Century Learning) yang tidak hanya mengembangkan kemampuan akademik namun juga non akademik serta pengembangan karakter jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan tanggung jawab sosial. Selain menerapkan Standar Nasional Pendidikan, SMAN Sumatera Selatan juga menerapkan kurikulum berstandar internasional menggunakanInternational General Certificate for Secondary Education (IGCSE) dan A/AS-Level sebagai ujian standar internasional yang dikombinasikan dengan kurikulum nasional.