TARA ANGGITA M

 

Tara merupakan salah satu siswi yang duduk di kelas 12. Ia dikenal dengan pribadi yang selalu ceria dan berprestasi di SMA Negeri Sumatera Selatan. Tak hanya cerdas dalam bidang akademik, siswi yang bernama lengkap Tara Anggita. M ini juga berperan aktif di dalam organisasi. Putri sulung dari keluarga sederhana ini memiliki seorang adik yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar. Tara selalu berpegang teguh pada prinsipnya yang mulia, yaitu tidak ingin membebani orang tua. Prinsip itulah yang akhirnya menjadi alasan utama Tara menuju ke gerbang pintu SMA Negeri Sumatera Selatan sebagai salah satu pelajar berprestasi yang terpilih untuk mendapatkan beasiswa di sekolah berasrama ini.

Sebagai salah satu anggota dari Komodo house angkatan ke-11, Tara bisa dibilang cukup baik dalam bidang leadership atau kepemimpinan yang ditunjukkannya dengan menjadi salah satu anggota dari Club Leader Officer. Tara mendapatkan tanggung jawab sebagai ketua dari KIR (Karya Ilmiah Remaja) Club. Kemampuannya dalam mengkoordinir sebuah club diakui dengan didapatnya gelar sebagai ketua klub terbaik di masa jabatannya. Tak hanya berhenti di sana, kegemarannya di dunia karya ilmiah pun dibuktikan dengan prestasinya di posisi pertama di ajang perlombaan Percobaan Kimia Sederhana yang diselenggarakan oleh pihak UNSRI.

 

Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua dari KIR club, rasa suka dan duka pun pasti dialami. Mulai dari bisa belajar cara mengontrol diri, waktu dan organisasi, bisa berdiskusi dengan seseorang yang mempunyai visi yang sama, hingga sulitnya mengatur dan menjalankan club secara online atau daring yang mengakibatkan beberapa agenda tidak bisa terlaksana. Tetapi hal ini lah yang membuatnya semakin kreatif dalam menentukan opsi yang menarik untuk menjalankan club yang ia pimpin.

Meskipun masih berada dibangku Sekolah Menengah Atas, Tara berhasil mengamankan posisinya dibangku perkuliahan dengan didapatnya beasiswa di Universitas Prasetiya Mulya dengan jurusan Hukum Internasional yang ia pilih sebagai program studinya nanti. Hukum Internasional yang berada di ranah soshum ini membuat Tara harus mengambil langkah lintas jurusan yang pastinya ia memiliki alasan di balik itu yaitu karena ketertarikannya dengan dunia Hukum yang menurutnya masih belum transparan dan juga jelas. 

Dari seorang Tara Anggita M ini, kita dapat belajar untuk berdamai dengan keadaan ketimbang memaksakan keinginan dan berjuang dalam melanjutkan pendidikan dengan perjuangan yang dapat dilakukan dengan cara mencari dan meraih beasiswa. Melakukan persiapan-persiapan dengan matang pun kunci dari kesuksesan seperti salah satu motto favoritnya yang diambil dari sosok inspiratif, Abraham Lincoln, yaitu “Beri aku enam jam untuk menebang pohon, dan akan kupakai empat jam pertama untuk mengasah kapak.” (CS & PW)