REGENERASI PENGURUS ORGANISASI PESERTA DIDIK DI SMAN SUMSEL
- Category: NEWS
- Published on Wednesday, 20 January 2021 15:19
- Written by Armansyah
- Hits: 8561
Palembang, 18 Januari 2021 – Tiga organisasi peserta didik di SMAN Sumsel, yaitu Student Council (OSIS), Class Union (Majelis Permusyawaratan Kelas), dan House Family Officer, di awal tahun ini melakukan regenerasi kepengurusan atau demisioner kepengurusan tahun sebelumnya. The Inauguration of Student Organiation Officer ini dilaksanakan secara daring menggunakan Mirosoft Teams dengan beberapa perwakilan peserta didik yang hadir di lantik di sekolah. Acara pelantikan ini tentu dihadiri oleh Kepala Sekolah SMAN Sumsel, Bapak Iswan Djati Kusuma, S.Pd, M.Si., serta beberapa guru yang ikut andil dalam prosesi.
Kegiatan pengukuhan ini dilakukan secara langsung oleh kepala sekolah, Bapak Iswan. Kepala sekolah membacakan janji dan naskah pelantikan dan peserta didik yang dilantik kemudian mengikuti melafalkan janji dan naskah tersebut. Setelah acara pelantikan, terdapat pesan dari kepala sekolah, yaitu walaupun prosesi pelantikan dilaksanakan melalui daring, beliau tetap meminta agar program kerja dan antusias di dalam melaksanakan program-program yang ada di sekolah itu tetap dilaksanakan dengan baik. Beliau menambahkan, agar para pengurus baru tetap memiliki target sesuai dengan program kerja yang sudah dibuat dan selalu bersemangat dalam belajar dan berorganisasi serta tetap menunjukkan gairah untuk belajar menjadi pemimpin yang baik.
Sebelum terpilihnya ketua dan pengurus organisasi baru, bidang kesiswaan sekolah telah melakukan seleksi yang cukup ketat untuk memilih calon pemimpin dan pengurus organisasi yang akan menjalankan tugasnya selama 1 tahun ke depan.
Seleksi pengurus sejak bulan Oktober 2020, dimulai dari tahap pengecekan berkas nilai peserta didik, yaitu peserta didik harus memiliki nilai rata-rata rapor minimal 82 untuk dapat lolos ke tahap seleksi selanjutnya. Setelah ini, peserta didik akan diminta untuk mengumpulkan beberapa rekomendasi dari beberapa pihak, seperti Waka, guru pamong (house parents), wali kelas, maupun guru bimbingan konseling. Setelah mendapatkan rekomendasi, peserta didik yang dinyatakan lolos akan melanjutkan sesi wawancara via video call dengan 3 orang juri yang merupakan dewan guru. Setelah selesai, nilai semua tahap di akumulasi dan akhirnya dipilih siapa yang layak menjadi pengurus.
Proses untuk seleksi ketua dan wakil ketua tidak jauh berbeda. Terdapat proses debat calon ketua dan pemilihan menggunakan sistem voting online pada website sekolah yang diakomodir oleh tim IT sekolah.
Pak Herman selaku koordinator pelaksanaan pelantikan menyampaikan harapannya terhadap ketua dan pengurus baru. “Meskipun proses belajar kita melalui daring, program kerja yang dibuat tentu untuk mencapai kemajuan sekolah. Apapun programnya harus tetap dilaksanakan meskipun metodenya daring. Melalui metode daring ini peserta didik akan memiliki pemikiran yang lebih luas serta menghasilkan ide-ide baru dalam rangka membantu meningkatkan kemajuan sekolah.”