Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Pendidikan tidak akan pernah bisa hanya dipandang sebagai upaya pentransferan materi pelajaran semata, tetapi lebih dari itu, bahwa pendidikan harus dilihat sebagai usaha menghidupkan pikiran seseorang, yang pada akhirnya mematangkan kepribadiannya. Di SMAN Sumatera Selatan, kami meyakini bahwa pendidikan haruslah mampu menggabungkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan. Kami percaya bahwa sangat penting bagi siswa/i mendapatkan nilai akademis tinggi, namun kami pun harus memastikan bahwa hal tersebut diraih dengan cara yang jujur; yang dilihat sebagai rasa syukur dan kepatuhan seorang insan pada Sang Pencipta, dan berkelas; sebagai upaya meningkatkan dan membina potensi diri sebagai manusia yang senantiasa berkembang.

Oleh karenanya, dengan Visi SMAN Sumatera Selatan; menciptakan pemimpin Indonesia masa depan, kami berusaha memastikan tujuan pendidikan diatas akan dapat tercapai. SMAN Sumatera Selatan dirancang memenuhi tuntutan besar pendidikan kedepannya yang lebih terbuka dan kompetitif namun tetap mengedepankan soft skills diantaranya kreatifitas, daya inovasi, keberanian berekspresi dan kemauan beradaptasi dengan lingkungan.

Ada 2 hal yang mendasari pola belajar-mengajar di SMAN Sumatera Selatan; student-centered dan 21st century learning. Pembelajaran berbasis student-centered memfokuskan kegiatan pada siswa. Mengadopsi Bloom’s Taxonomy, siswa dilatih untuk mampu menganalisa dan mengevaluasi sebelum akhirnya berinovasi dengan pendekatan saintifik (higher-order thinking). Dengan pola pembelajaran ini, guru dan tenaga pendidik berperan sebagai fasilitator yang menjembatani pemahaman siswa terhadap konsep dan ilmu pengetahuan yang diberikan (Inquiry learning). Selain memastikan bahwa setiap siswa/i memahami tuntutan teknologi dan informasi yang begitu cepat saat ini, kami juga membekali siswa dengan kemampuan abad 21, terutamanya dengan kemampuan memecahkan masalah. Siswa diharapkan mampu melihat suatu permasalahan secara utuh untuk kemudian dipecahkan dengan tahapan-tahapan yang melibatkan pengetahuan divergen (beberapa ilmu pengetahuan), sehingga meminimalisir timbulnya masalah baru dikemudian hari. Kami mengharapkan seorang pemimpin masa depan yang mampu memecahkan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.

Penerapan pembelajaran di SMAN Sumatera Selatan bersifat holistik, yang artinya menyeluruh dan melibatkan elemen-elemen lainnya seperti program non-akademik/ekstrakurikuler (program kesiswaan) dan program pendidikan asrama. Kami sangat bangga dapat mendidik siswa/i dari berbagai macam latar belakang; kabupaten dan sekolah asal, agama, dan latar belakang ekonomi dan karenanya adalah kewajiban kami untuk memastikan rasa persaudaraan terjalin diantara siswa/i kami. Kami ingin memastikan bahwa perbedaan yang ada semestinya dijadikan kekuatan kami dalam menciptakan pemimpin-pemimpin Indonesia nantinya. Kegiatan ekstrakurikuler menyediakan wahana positif penyaluran bakat dan minat non-akademis siswa serta menjadi ajang pembelajaran praktikal skills dan kemampuan memimpin siswa/i kami dalam klub masing-masing. Siswa juga dilatih untuk mampu merencanakan dan mengeksekusi sebuah kegiatan pada waktu-waktu tertentu. Di asrama, siswa dididik untuk menjadi mandiri tanpa melupakan esensi mereka sebagai makhluk sosial. Siswa diharapkan mengetahui bahwa keberhasilan di masa mendatang bergantung pada usaha yang dilakukan saat ini. Dengan konsep 9 houses (9 Keluarga Asrama), siswa juga dilatih agar memiliki rasa saling memiliki dan peduli bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga anggota keluarga lainnya.

Akhirnya, dengan latar belakang keterbatasan kondisi finansial, kami senantiasa berharap agar siswa/i kami berani bermimpi mengubah nasib dan menjadi individu yang berkualitas sehingga akhirnya kembali ke masyarakat dan berbuat lebih demi kepentingan bangsa dan negara.

Wasalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Hormat kami,

Iswan Djati Kusuma, S.Pd., M.Si

• < Prev