ADA APA DENGAN KIMIA?
- Category: OPINION
- Published on Tuesday, 02 February 2016 08:25
- Written by Marketing, Events & External Relations
- Hits: 13227
Apa yang terbayang dipikiran Anda jika mendengar kata Kimia? Sesuatu yang abstrak dan berkaitan dengan atom dan molekul? Ya, Anda benar. Pada kesempatan ini, saya kan mengajak pembaca untuk melihat hal menarik dari sebuah pembelajaran kimia di Sekolah. Kimia merupakan pelajaran yang terdengar tidak asing bagi siswa Sekolah Menengah Atas khususnya siswa science, dan terdengar agak menakutkan untuk dipelajari.
Namun dibalik kata menakutkan itu, faktanya Kimia selalu berkaitan erat dalam kehidupan kita sehari-hari mulai dari saat kita bangun tidur dan saat kita tidur kembali, kita selalu berhubungan dengan proses kimia dan sebenarnya kita sangat akrab dengan ilmu yang satu ini dan terkadang kita membutuhkan pengetahuan dasar mengenai kimia dalam kehidupan kita, karena terkadang kita melakukan hal-hal kecil yang dapat membahayakan kesehatan atau lingkungan kita karena ketidaktahuan kita terhadap pengetahuan kimia, karena setiap ilmu pengetahuan memiliki dua sisi yang berbeda seperti halnya dua sisi mata uang.
Terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkan kita harus mengambil sisi manfaat dari ilmu yang dipelajari. Pembelajaran kimia sendiri dimulai dari Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga ke perguruan tinggi, dan muncul pertanyaan kenapa siswa Sekolah Dasar dan Menengah Pertama belum mendapatkan pelajaran ini di kelas? Menurut saya, karena pada pembelajaran kimia ini berkaitan dengan sesuatu yang bersifat abstrak dan analisis sehingga siswa dituntut untuk memiliki daya imajinasi yang lebih baik dan usia yang paling tepat yaitu siswa yang duduk di tingkat SMA.
Untuk kebanyakan siswa, kimia adalah salah satu pelajaran yang kurang diminati jika dibandingkan dengan pelajaran lainnya, terlebih lagi jika penyajian dan penyampaian guru tidak mengajak siswa untuk berpikir mengenai hal menarik dan bermafaat yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari atau dengan kata lainnya pembelajaran kontekstual. Contohnya, mengapa saat kita memotong kentang harus direndam didalam air agar kentang tidak menghitam? Pertanyaan ini berkaitan dengan proses reaksi kimia yang terjadi yaitu proses teroksidasinya kentang karena adanya enzim poliphenol oksidase pada kentang yang bereaksi dengan oksigen sehingga mengubah warna kentang menjadi kecoklatan dan reaksi yang terjadi dinamakan reaksi oksidasi, sehingga jika kentang direndam dalam air molekul air dapat melindungi kentang agar tidak bereaksi dengan oksigen sehingga proses perubahan warna tidak terjadi.
Mengenai atom dan molekul pun dapat menjadi suatu topik yang menarik untuk dipahami jika kita dapat melihat hal nyata yang bisa kita temui di kehidupan kita sehari-hari karena sebenarnya semua benda yang ada di alam jagat raya ini tersusun oleh miliyaran atom dan molekul yang bergabung menjadi satu dan membentuk suatu zat, dan hal ini dibenarkan dengan teori Big-Bang yang merupakan teori awal terbentuknya alam semesta yang pada awalnya adalah kumpulan miliyaran atom dan molekul. Unsur-unsur kimia penyusun tubuh makhluk hidup pun memiliki kesamaan dengan unsur-unsur yang ditemukan pada tanah seperti adanya unsur Karbon, Nitrogen, Fosfor, Calsium,dll, dan hal ini dibenarkan oleh salah satu ayat di dalam Al-Quran dalam surat Al-A’raf ayat 12 : (Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku Menyuruhnmu?” Iblis menjawab, Aku lebih baik daripada dia, Engkau ciptakan aku dari api sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”. Saat seorang manusia meninggal, maka jasad manusia akan menjadi tanah dan unsur-unsur yang terdapat pada manusia tersebut diserap oleh tumbuhan dan menjadi nutrisi tumbuhan untuk berkembang, dan manusia lainnya yang memetik hasil dari tumbuhan atau tanaman tersebut, lalu masihkah manusia dapat bersikap sombong ?
Saya percaya jika siswa-siswa diberikan pengetahuan mengenai kimia dalam kehidupan, pembelajaran kimia yang menakutkan akan menjadi lebih menarik dan menyenangkan untuk dipelajari, dan dengan pembelajaran yang kontekstual juga dapat menumbuhkan sikap berpikir kritis siswa. Selain pembelajaran yang kontekstual, pembelajaran kimia juga harus dilakukan di laboratorium dengan melakukan uji coba dan praktikum. Pengenalan alat-alat laboratorium pada awal pembelajaran dan demonstrasi dapat menarik perhatian siswa untuk mengetahui lebih lanjut mengenai suatu materi karena pada dasarnya pembelajaran kimia berkaitan dengan proses kimia yang terjadi dan adanya energi yang dilepaskan atau yang dibutuhkan pada saat reaksi berlangsung sehingga menghasilkan suatu produk baru yang ditandai dengan adanya perubahan warna,suhu, ada tidaknya gas, dan ada atau tidaknya endapan. Pada proses pembelajaran tersebut siswa dituntut agar dapat mengamati setiap perubahan yang terjadi dan dapat menjelaskan setiap perubahan yang diamati.
Pembelajaran kimia juga dapat dikemas dengan sangat menyenangkan tidak hanya dalam penggunaan multimedia, tapi dalam bait-bait lagu dan puisi yang bertujuan agar siswa dapat menghafal materi dengan mudah dan menyenangkan. Hal-hal tersebut bertujuan agar siswa tidak merasa terbebani dengan paradigma yang salah tentang kimia merupakan pelajaran yang menakutkan. Namun, pada kesimpulannya, pembelajaran yang berhasil bukan semata-mata dilihat dari nilai siswa yang tinggi saja, tapi proses pembelajaran bermakna yang dapat merubah sikap dan perilaku siswa menjadi lebih baik dan dari yang tidak tahu menjadi tertarik untuk mendalami dan pada akhirnya dapat bermanfaat dalam kehidupan dan untuk kemashlahatan umat manusia di dunia dan itulah makna dari pendidikan sebenarnya.
Penulis: Handayani, M.Pd